Dalam
sejarah Islam telah tercatat adanya firqah-firqah (faham/golongan)
dalam lingkungan umat, dimana satu dengan lainnya bertentangan faham
secara tajam dan sulit untuk didamaikan, apalagi disatukan.
Hal ini telah menjadi fakta sejarah yang tidak dapat dirubah lagi dan sudah menjadi pengetahuan yang terdapat dalam buku-buku agama terutama buku-buku Ushuluddin.
Dalam buku-buku Ushuluddin itu terdapat beberapa nama kelompok, antara lain; Syi’ah, Khawarij, Mu’tazilah, Qadariyah, Jabariyah, Ahlussunnah wal Jama’ah (Sunni), Mujassimah, Bahaiyah, Ahmadiyah, Wahabiyah, Ibnu Taimiyah dan lain-lain.
Hal ini tidak terlalu mengherankan karena Nabi Muhammad SAW semasa hidup telah mengabarkan hal ini.
Hadits-hadits yang menerangkan tentang adanya firqah-firqah ini antara lain :
1. Bersabda Nabi Muhammad SAW :
“Bahwasanya
siapa yang hidup (lama) di antara kamu niscaya akan melihat
perselisihan (faham) yang banyak. Ketika itu pegang teguhlah Sunnahku
dan Sunnah Khalifah Rasyidin yang diberi hidayah. Pegang teguhlah itu
dan gigitlah dengan gerahammu” (HR Abu Daud)
2. Bersabda Nabi Muhammad SAW :
“Akan
ada di lingkungan ummatku 30 orang pembohong yang mendakwakan bahwa
dirinya adalah Nabi. Saya adalah Nabi penutup, tidak ada lagi Nabi
sesudahku” (HR Tarmidzi)
3. Bersabda Nabi Muhammad SAW :
“Akan
keluar suatu kaum akhir zaman, orang-orang muda berfaham jelek. Mereka
banyak mengucapkan perkataan “Khairil Bariyah” (maksudnya firman-firman
Allah SWT yang dibawa oleh Nabi). Iman mereka tidak melampaui
kerongkongan mereka. Mereka keluar dari agama sebagai meluncurnya anak
panah dari busurnya. Kalau orang-orang ini berjumpa denganmu lawanlah
mereka” (HR Bukhari)
Jelas
dalam hadits ini bahwa akan ada sekumpulan orang-orang muda yang sok
aksi mengeluarkan fatwa-fatwa agama berdasarkan Al Quran dan hadits,
tetapi keimanan mereka tipis sekali dan bahkan keimanan itu keluar dari
dirinya secepat anak panah meninggalkan busurnya. Maksudnya adalah bahwa
mereka banyak berbicara tentang Al-Quran dan hadits, tetapi mereka
tidak melaksanakan tuntunan agama seperti shalat, puasa dll.
4. Bersabda Nabi Muhammad SAW :
“Ada
dua firqah dari ummatku yang pada hakekatnya mereka tidak bersangkut
paut dengan Islam, yaitu kaum Murjiah dan kaum Qadariyah” (HR Tarmidzi)
Firqah Murjiah dan Qadariyah tak ada hubungannya dengan Islam, kata Nabi Muhammad SAW. Na’udzubillah!
5. Bersabda Nabi Muhammad SAW :
Dari
Hudzaifah Rda., beliau berkata, Bersabda Rasulullah SAW : “Bagi
tiap-tiap ummat ada majusinya, dan majusi ummatku adalah orang yang
mengingkari takdir. Kalau mereka mati jangan dihadiri pemakamannya dan
kalau mereka sakit jangan dijenguk. Mereka adalah kelompok dajjal.
Memang Tuhan berhak memasukkan mereka ke dalam kelompok dajjal” (HR Abu
Daud)
6. Bersabda Nabi Muhammad SAW :
Dari
Abi Hurairah Rda., beliau berkata, Bersabda Rasulullah SAW : “Telah
berfirqah-firqah orang Yahudi atas 71 firqah dan orang Nashara seperti
itu pula dan akan berfirqah ummatku atas 73 firqah” (HR Tarmidzi)
7. Bersabda Nabi Muhammad SAW :
“Bahwasanya
Bani Israil telah berfirqah-firqah sebanyak 72 millah (firqah) dan akan
berfirqah ummatku sebanyak 73 firqah, semuanya masuk neraka kecuali
satu”. Sahabat-sahabat yang mendengar ucapan ini bertanya, “siapakah
yang satu itu, Ya Rasulullah?” Nabi menjawab, “Yang satu itu adalah
orang yang berpegang (ber-i’tiqad) sebagai peganganku (i’tiqad-ku) dan
pegangan sahabat-sahabatku” (HR Tarmidzi)
8. Bersabda Nabi Muhammad SAW :
“Demi
Tuhan yang memegang jiwa Muhammad di tangan-Nya, akan berfirqah ummatku
sebanyak 73 firqah, yang satu masuk surga dan yang lain masuk neraka”.
Bertanya para sahabat, “siapakah firqah (yang tidak masuk neraka) itu,
Ya Rasulullah?” Nabi menjawab, “Ahlussunnah wal Jama’ah” (HR Thabrani)
Hadits
yang mengandung arti dan maksud seperti ini juga terdapat dalam buku Al
Milal wan Nihal karangan Syahrastani (wafat 1127M/548H)
9. Bersabda Nabi Muhammad SAW :
“Akan ada segolongan ummatku yang tetap atas kebenaran sampai hari kiamat dan mereka tetap atas kebenaran itu” (HR Bukhari)
Melihat hadits-hadits yang sahih ini dapat diambil kesimpulan :
1.
Nabi Muhammad SAW mengabarkan sesuatu yang akan terjadi dalam
lingkungan ummat Islam secara mu’jizat, yaitu mengabarkan hal-hal yang
akan terjadi. Kabar ini tentu Beliau terima dari Allah SWT.
2. Sesudah Nabi wafat akan ada perselisihan faham yang banyak, sampai 73 faham (i’tiqad/firqah).
3. Ada
segolongan orang-orang muda pada akhir zaman yang sok aksi mengeluarkan
dalil-dalil dari Al-Quran, tetapi keimanan mereka tidak melewati
kerongkongannya.
4. Ada dua golongan yang tidak bersangkut paut dengan Islam, yaitu faham Murjiah dan Qadariyah.
5. Ada
30 orang pembohong yang akan mendakwakan bahwa dirinya adalah Nabi,
padahal tidak ada lagi Nabi sesudah Nabi Muhammad SAW. Dan ada
orang-orang Khawarij yang paling jahat.
6. Di antara 73 golongan itu ada satu yang benar yaitu golongan
Ahlussunnah wal Jama’ah yang selalu berpegang teguh kepada Sunnah Nabi
dan Sunnah Khalifah Rasyidin.
7. Mereka ini akan selalu mempertahankan kebenaran i’tiqad-nya sampai hari kiamat.
Melihat kenyataan sekarang, dan dengan meneliti sejarah perkembangan
Islam sejak abad pertama Hijriyah hingga sekarang, apa yang disampaikan
Nabi Muhammad SAW telah terjadi dengan nyata.
Di dalam buku Bugyatul Mustarsyidin
karangan Mufti Sheikh Sayid Abdurrahman bin Muhammad bin Husein bin
Umar, yang terkenal dengan gelar Ba’Alawi, cetakan Mathba’ah Amin Abdul
Majid Kairo (Mesir) tahun 1960M/1381H, halaman 398, bahwa 72 firqah yang
sesat itu bertumpu pada 7 firqah yaitu :
- Faham Syi’ah, kaum yang berlebih-lebihan memuja Saidina Ali bin Abi Thalib. Mereka tidak mengakui Khalifah Rasyidin yang lain seperti Khalifah Abu Bakar as-Shiddiq, Khalifah Umar Ibnu Khattab dan Khalifah Utsman bin Affan. Kaum Syi’ah terpecah menjadi 22 aliran. Termasuk pengikut Syi’ah adalah Kaum Bahaiyah dan Kaum Ahmadiyah Qad-yan.
- Faham Khawarij, yaitu kaum kaum yang berlebih-lebihan membenci Saidina Ali bin Abi Thalib, bahkan di antaranya ada yang mengkafirkan Saidina Ali. Firqah ini berfatwa bahwa orang-orang yang membuat dosa besar menjadi kafir. Kaum Khawarij terpecah menjadi 20 aliran.
- Faham Mu’tazilah, yaitu kaum yang berfaham bahwa Tuhan tidak mempunyai sifat, bahwa manusia membuat pekerjaannya sendiri, Tuhan tidak bisa dilihat dengan mata dalam surga, orang yang mengerjakan dosa besar diletakkan di antara dua tempat, dan mi’raj Nabi Muhammad SAW hanya dengan roh saja, dll. Kaum Mu’tazilah terpecah menjadi 20 aliran, termasuk di antaranya adalah Kaum Qadariyah.
- Faham Murjiah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa membuat maksiat (kedurhakaan) tidak memberi mudharat jika sudah beriman, sebaliknya membuat kebaikan dan kebajikan tidak bermanfaat jika kafir. Kaum ini terpecah menjadi 5 aliran.
- Faham Najariyah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa perbuatan manusia adalah makhluk, yaitu dijadikan Tuhan, tetapi mereka berpendapat bahwa sifat Tuhan tidak ada. Kaum Najariyah terpecah menjadi 3 aliran.
- Faham Jabariyah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa manusia “majbur”, artinya tidak berdaya apa-apa. Kasab atau usaha tidak ada sama sekali. Kaum ini hanya 1 aliran.
- Faham Musyabbihah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa ada keserupaan Tuhan dengan manusia, misal bertangan, berkaki, duduk di kursi, naik dan turun tangga dll. Kaum ini hanya 1 aliran saja. Kaum Ibnu Taimiyah termasuk dalam golongan ini, dan Kaum Wahabi adalah termasuk kaum pelaksana dari faham Ibnu Taimiyah.
Jika ditambah dengan 1 aliran lagi yaitu Ahlussunnah wal Jama’ah maka menjadi 73 firqah, seperti yang dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadits Imam Tarmidzi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar