1.Khalid bin Ma’dan ra. Berkata,
“Bacalah surat Almunjiah (yang menyelamatkan) yaitu alif lam tanzil
Assajadah, sebab saya mendapat keterangan bahwa ada seorang yang biasa
membacanya, dan tidak membaca lain-lainnya, sedang ia banyak berdosa,
tiba-tiba surat ini menghamparkan sayapnya dan berkata : Ya Rabbi
ampunilah orang ini, karena ia selalu membacaku, maka Allah menerima
pembelaan (syafa’at)nya, dan berfirman: Tulislah untuk hamba-Ku itu
ditempat tiap dosa Hasanat dan naikkan derajatnya.” (R. Addarimi).
Dilain riwayat:
Sesungguhnya surat ini akan membela pada orang yang membacanya didalam
kubur, ia akan berkata: Ya Allah jika aku benar-benar dari kitab-Mu maka
berilah padaku kesempatan memberi syafa’at padanya, jika tidak maka
hapuslah aku dari kitab-Mu. Dan ia berupa burung yang menghamparkan
sayapnya, membela dan mempertahankannya dari siksa kubur.
Juga riwayat mengenai surat tabarakalladzi biyadhil mulku, sama seperti ini.
2.Jabir ra. Berkata, “Biasa Nabi saw. Tidak tidur sehingga membaca surat Alif lam mim Tanzil Assajadah, dan Tabarakalladzi biyadhil mulku.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, An-Nasa’i, Al Hakim).
3.Bersabda Nabi saw.,
“Alif Lam miim As Sajadah datang di hari Kiamat dengan mempunyai dua
sayap yang menaungi pembacanya, seraya berkata: Tak ada jalan bagi orang
lain atas engkau, tak ada jalan bagi orang lain atas engkau.” (HR. Abu ‘Ubaid).
4. Dari Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah saw. Bersabda,
“Bila seorang anak Adam membaca surat “As Sajadah” kemudian ia
bersujud, maka pergilah setan menepi seraya menangis dan berkata,
“Betapa celakanya aku! Anak Adam diperintah untuk bersujud, ia pun
bersujud, maka ia mendapatkan surga, sedangkan aku diperintah untuk
bersujud, aku pun enggan, maka aku mendapatkan neraka.” (HR. Abu Dawud, Nasa’i’I, Ibnu Majah, Ahmad, Muslim) Shahih.
5. Aljuwini dalam tafsirnya meriwayatkan dari Aban bin Abi Ayyasy berkata,
“Ketika kami hadir matinya Muwarriq Al’ajali, dan ketika telah ditutup
kain, kami berkata “Dia telah mati, tiba-tiba kami melihat nur (cahaya)
memancar dari arah kepalanya sehingga menembus atap rumah, kemudian kami
melihat nur (cahaya) yang memancar dari kakinya seperti
itu, kemudian kami melihat cahaya nur yang lebih terang memancar dari
perutnya, kemudian ia membuka tutup kainnya itu dan bertanya kepada
kami, “Apakah kalian melihat sesuatu?” Jawab kami “Ya,” lalu kami
ceritakan padanya semua yang kami lihat itu. Lalu ia berkata, “Itu surat
As Sajadah yang saya baca tiap malam, sedang yang diatas
kepala itu empat belas ayat dari permulaannya, dan yang di kaki itu
empat belas ayat dari akhirnya, sedang yang ditengah itu ayat As Sajadah
sendiri ia naik untuk memberikan syafa’atnya bagiku, sedang surat
Tabarak masih tetap menjagaku. Kemudian ia mati kembali. (Dari kitab : Irsyadul ‘ibad ilasabilirrasyad).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar