Menurunkan
ayam ke gelanggang adalah hal yang paling penting untuk mengukur
sejauh mana hasil ternakan ataupun hasil rawatan kita pada ayam selama
ini. Akan tetapi turun gelanggang juga menjadi momok bagi kebanyakan
penggemar karena disinilah nama dan ayam bangkok yang kita miliki
sesungguhnya di ukur sejauh mana kualitas dan ketahanannya. Dan inilah
yang membuat kebanyakan penggemar selalu ragu untuk turun ke
gelanggang.
Menurunkan
ayam bangkok ke gelanggang bukanlah suatu hal yang mudah. Karena ayam
harus benar-benar dalam kondisi yang prima baik dari sisi mental, daya
tahan, tenaga, kecepatan dan faktor penting lainnya. Karena bila tidak,
tak jarang turun ke gelanggang hanya membuat kita mengorbankan ayam
yang kita miliki dan tak jarang penggemar yang pulang dari gelanggang
harus membawa muka merah akibat kekalahan yang diterima. Sehingga
kapanpun kita memutuskan untuk turun gelanggan, maka segala sesuatunya
harus siap, baik untuk ayam maupun kita sendiri. Karena apapun
ceritanya, sebagus manapun rawatan ayam yang telah kita lakukan, yang
namanya Ayam akan tetap kalah sama Ayam. Dan sampai sekarang tidak ada yang bisa menjamin kalau ayam yang kita miliki akan selalu menang di gelanggang.
Disini
kami akan mencoba untuk men-share sedikit tips untuk mempersiapkan
ayam yang akan diturunkan ke gelanggang, khususnya di dalam melakukan
latihan fisik.
Persiapan Fisik Ayam
Ayam
yang akan turun ke gelanggang, biasanya kami berikan training minimal
selama 30 hari penuh. Beberapa training yang kami lakukan setiap
harinya yaitu:
Memberikan
sedikit senam pada ayam di pagi hari (antara Jam 8-9 pagi) untuk
melatih dan melenturkan otot. Training yang dapat dilakukan antar
lain:
- Senaman leher, dengan cara memutar leher ayam dengan tangan kearah kiri dan kanan sebanyak masing-masing 30 putaran Putaran jangan dilakukan terlalu cepat, lakukan kira-kira 1 detik per putaran. Fungsi senaman leher adalah melatih otot leher agar lebih lentur sewaktu menekuk leher lawan ataupun mencari kepala lawan untuk dipukul.
- Senaman badan, dengan cara memutar badan ayam kearah kiri dan kanan masing-masing 30 putaran. Ayam diputar dengan cara memasukkan tangan kita ke salah satu celah sayap ayam dan memutarnya secara perlahan (putaran kanan tangan di sayap kiri, dan sebaliknya). Fungsi senaman badan adalah untuk membiasakan ayam melakukan putaran saat bertarung, khususnya posisi kaki dan badan.
- Senaman sayap + kaki, dengan cara mengangkat ayam pada dada dengan menggunakan telapan tangan. Ayam akan terlihat seakan-akan memberikan pukulan kaki ke lawan di depannya sekaligus mengepakkan sayapnya, latihan ini dapat diberikan 30 kali.
- Senaman kaki, dengan cara menekang punggung ayam ke arah bawah sambil mendorongnya ke arah depan. Latihan ini biasa disebut dengan push-up ayam. latihan juga dapat diberikan 30 kali setiap harinya.
- Senaman sayap, dengan cara menjantur ayam. Dalam menjantur ayam, jangan sekali-kali melakukan janturan secara statis, maksudnya ekor ayam dipegang terus menerus di atas sampai beberapa detik. Janturan statis hanya akan membuat kerusakan pada ekor ayam dan tak jarang menyebabkan kerusakan pada pinggang ayam. Janturan yang lebih bagus akan "Janturan ikutan". Dimana ayam diangkat setinggi-tingginya dengan kedua tangan, satu tangan memegang dada ayam dan satunya lagi memegang ekor di dekat panggal. Kemudian tangan di dada ayam di lepas sambil tangan satunya yang memegang pangkal ekor ikut turun kebawah searah dengan jatuhnya ayam. Latihan ini dapat dilakukan 5-10 kali.
- Senaman di atas sudahlah cukup di pagi harinya dan biasanya akan memakan waktu 5-10 menit untuk menyelesaikan seluruh senaman tersebut. Setelah ayam mendapat senaman, maka ayam kita lepaskan sebentar untuk melemaskan kembali otot-ototnya sekitar 5 menit, kemudian langsung bisa dimandikan dan dijemur di panas pagi hari. Memandikan ayam tidak perlu terlalu basah, ini hanyalah untuk menyegarkan ayam setelah memperoleh senaman. Ayam dijemur jangan terlalu lama, 15 menit waktu penjemuran sudah cukup. Setelah dijemur, ayam bisa dilepas kembali ataupun dimasukkan ke kandang umbaran sampai siang hari. Di siang hari ayam diistirahatkan di kandang tidurnya, kalau istilah kami diberikan "Bobok Siang".
Setelah
memperoleh Bobok Siang, di sore hari di pukul 16.00-17.00 ayam
kembali kita beri training. Training yang akan kita berikan adalah "Training Lari" yang dapat dilakukan melalui lari kurung/songkok (sorry kalo istilahnya beda di kota lain).
Untuk lari kurung,
alat bantu yang kita perlukan yaitu sepasang kurungan ukuran besar
dan kecil dan 1 ekor ayam pejantan lainnya. Ayam jantan lainnya di
letakkan di dalam kurungan kecil, kemudian ditutup kembali dengan
kurungan besar sehingga terdapat jarak sekitar 10cm. Kemudian ayam yang
akan kita latih dilepaskan di luar kurungan besar. Bila kita lakukan
hal ini, maka ayam yang menerima latihan akan mencoba untuk bertarung
dengan ayam yang terletak di dalam kurungan kecil. Karena adanya jarak
antar kurung kecil dan besar, maka ayam akan terus mencari-cari celah
untuk bertarung yang akhirnya membuatnya berlari terus menerus
mengelilingi kurungan besar. Lari ayam akan dimulai perlahan dan
semakin cepat sejalan dengan semangatnya untuk bertarung, latihan ini
bisa kita lakukan 15-30 menit setiap harinya.
Setelah
memperoleh latihan lari, ayam kembali kita lepaskan 5 menitan untuk
melemaskan otot-ototnya. Setelah itu ayam akan kita berikan vitamin
dan suplemen.
Setelah
sehari-melakukan rawatan Fisik ayam maka training yang selanjutnya
harus kita lakukan adalah memperkuat mental dan pengalaman tarung
ayam. Satu-satunya cara yang dapat kita lakukan adalah dengan menjajal
ayam dengan untulan ataupun ayam petarung lainnya. Latihan ini sangat
diperlukan oleh ayam petarung yang akan diturunkan ke gelanggang untuk
memperkuat mental dan memberikan pengalaman tarung yang lebih padanya.
Dalam
waktu 30 hari, semakin banyak latihan jajal yang kita lakukan maka
semakin baik hasil yang akan kita peroleh. Jajal bisa dilakukan 5 hari
sekali, dan paling sedikit adalah 7 hari sekali, sehingga dalam waktu
training 30 hari ayam akan menerima minimal 4-7 kali latihan tarung.
Jajalan yang biasa kami lakukan adalah di sore hari di pukul 16.00-17.00. Bila ayam memperoleh latihan jajal, maka latihan lari tidaklah perlu dilakukan. Di Jajalan pertama,
tidak perlu dilakukan terlalu lama, biasanya hanya 1 ronde (10 menit)
dan inipun dilakukan dengan membungkus paruh dan jalu ayam baik untuk
ayam yang akan dilatih maupun lawan tandingnya. Tujuan membungkus
paruh dan jalu ayam selain untuk menghindari terjadinya luka pada ayam
yang akan dilatih adalah untuk meningkatkan emosi ayam bila bertarung.
Paruh dan jalu yang dibungkus akan membuat ayam susah untuk melakukan
pukulan dan kebanyakan hanya mengeluarkan teknik-teknik yang
memberikan banyak gerakan cepat sehingga sangat bagus untuk otot-otot
ayam. Sampai dengan jajal ke-2, kita tetap membungkus paruh dan jalu ayam dan jajal dilakukan sama selama 10 menit.
Di jajal ke-3 sampai ke-4, paruh dan jalu masih dalam keadaan terbungkus, durasi jajal ditingkatkan menjadi 2 ronde (2x10 menit).
Di jajal ke-5,
latihan mulai mencapai puncaknya dan jajal kita lakukan 3x10 menit,
paruh dan jalu ayam yang akan kita latih tidak akan kita bungkus, akan
tetapi paruh dan jalu lawan masih dalam kondisi dibungkus. Di jajal
ke-5 ini, akan terlihat perbedaan dan peningkatan gaya, kecepatan dan
pengalaman tarung ayam yang sedang kita latih. Biarkan ayam melakukan
pukulan-pukulan ke arah lawan yang kondisi paruh dan jalunya
terbungkus, sehingga disinilah akan mulai membentuk mental tarung yang
sepenuhnya. Mental dan Rasa percaya diri ayam akan meningkat dengan
baik karena terus-terusan bisa memukul lawan dengan mudah. Walaupun
terkesan seperti menyiksa lawan tarung, hal ini sangat diperlukan bagi
ayam yang kita latih. Di jajal ke-5 ini, bisa kita pastikan kalau
memang ayam yang kita latih adalah tipe ayam pukul, maka rata-rata
pukulannya akan mengenai tempat-tempat vital lawan. Bila ayam tersebut adalah tipe jalu,
maka minimal di 5 menit pertama, beberapa tikaman sudah tersarang ke
lawan tarungnya. Bila tidak ada satupun tikaman jalu yang tersarang,
berarti ayam yang kita latih bukan tipe ayam jalu, sebaiknya jalu yang dimilikinya kita potong saja karena akan merugikannya bila di gelanggang harus bertemu dengan lawan lain yang memiliki jalu.
Di jajal ke-6,
latihan sudah masuk ke tahap seperti aslinya. Paruh lawan tarung sudah
tidak dibungkus lagi, akan tetapi jalu lawan tetap kita bungkus untuk
menghindari luka serius pada ayam yang kita latih. Jajal ke-6 tetap
selama 3x10 menit. Di jajal ini ayam yang kita latih akan merasakan
bagaimana menerima patukan-patukan dan banyak pukulan dari lawan. Dan
yang pasti ayam yang kita latih akan mengalami pendarahan disekitar
mukanya akibat patukan. Hal yang kita harapkan adalah, semakin banyak
patukan dan darah di mukanya, maka semakin tinggi semangat dan mental
tarungnya. Hal ini karena ada sedikit mitos tentang ayam petarung,
bahwa semakin banyak darah yang dikeluarkannya maka akan semakin
tinggi pula semangat tarungnya.
Setelah
jajal ke-6 adalah saatnya untuk istirahat minimal selama 5 hari untuk
menyembuhkan luka dan mengembalikan tenaganya. Ayam tidak perlu
menerima latihan lari di sore hari, senaman pagi tetap kita lakukan.
Hal ini untuk menghindari terjadinya kelelahan yang terlalu tinggi
pada ayam. Bila di jajal ke-6 ayam mengalami banyak luka di bagian
muka, maka pengobatan harus dilakukan agar luka-luka cepat kering dan
sembuh. Bekas-bekas luka yang timbul secara tidak langsung memberikan
nilai lebih bagi ayam, karena kulit-kulit mukanya akan semakin tebal dan
lebih tidak mudah untuk terluka.
Setelah masa istirahat dan penyembuhan luka selesai, maka jajal ke-7 (terakhir) bisa
kita lakukan. Bagi kami, jajalan ini adalah yang terakhir sebelum ayam
dapat turun ke gelanggang. Jajalan dilakukan full 5x10 menit ataupun
sampai lawannya lari, diusahakan untuk mencari lawan tarung yang
memiliki mental yang cukup kuat sehingga dapat menyelesaikan maksimal
tarung 5x10 menit.
Di jajal ke-7 ini,
ayam yang kita latih harus mampu menyelesaikan 5x10 menit durasi
tarung, bila ternyata ayam tidak mampu dan dironde ke 4 atau ke-5 tenaga
ayam habis dan tidak bisa memukul lagi, maka jajal kita stop dan
berarti ayam yang kita latih belum siap untuk turun ke gelanggang. Ayam
yang siap ke gelanggang adalah ayam harus mampu menyelesaikan durasi
tarung minimal 5x10 menit.
Hal
yang perlu diingat bahwa,sebisanya lawan-lawan tanding yang diperoleh
ayam yang kita latih memiliki teknik tarung yang berbeda-beda
sehingga pengalaman yang akan diperolehnya pun akan semakin banyak.
Akhir
kata, semakin banyak jajal yang diterima ayam yang kita latih, maka
akan semakin kuat mental dan pengelaman tarung yang diperolehnya. Akan
tetapi semua jajalan yang kita lakukan tetaplah harus memperhatikan
unsur kehati-hatian, karena kalau tidak, tak jarang upaya latihan yang
telah kita berikan hanyalah sia-sia belaka.
Setelah sehari-hari
melakukan rawatan Phisik dan Mental ayam, maka perawatan yang
terpenting lainnya adalah menjaga pola makan dan suplemen yang akan
kita berikan ke ayam. Pola makan dan suplemen ayam harus kita jaga
sebaik-baiknya dengan teratur dan disiplin, sehingga saat memperoleh
latihan senam dan jajal, ayam tidak akan mengalami kekurangan gizi
(sakit kuning).
Makanan Utama
Untuk pemberian makanan utama, dapat dibedakan untuk jenis ayam yang akan kita latih. Bila ayam yang dilatih adalah tipe pukul, maka makanan yang diberikan harus lebih banyak mengandung unsur karbohidrat dan protein untuk memperkuat otot-ototnya. Kandungan lemak juga penting untuk ayam tipe pukul untuk cadangan tenaganya. Makanan utama yang biasa kami berikan adalah Jagung yang telah direndam semalaman ataupun campuran antara Jagung gabah dengan perbandingan 1:1. Pemberian makanan utama diberikan di pagi hari setelah menerima latihan senaman dan di sore hari setelah menerima latihan lari. Bila di Sore hari ayam menerima latihan jajal, maka makan sore tidak perlu dilakukan.
Untuk pemberian makanan utama, dapat dibedakan untuk jenis ayam yang akan kita latih. Bila ayam yang dilatih adalah tipe pukul, maka makanan yang diberikan harus lebih banyak mengandung unsur karbohidrat dan protein untuk memperkuat otot-ototnya. Kandungan lemak juga penting untuk ayam tipe pukul untuk cadangan tenaganya. Makanan utama yang biasa kami berikan adalah Jagung yang telah direndam semalaman ataupun campuran antara Jagung gabah dengan perbandingan 1:1. Pemberian makanan utama diberikan di pagi hari setelah menerima latihan senaman dan di sore hari setelah menerima latihan lari. Bila di Sore hari ayam menerima latihan jajal, maka makan sore tidak perlu dilakukan.
Untuk tipe ayam jalu,
maka Makanan utama harus banyak mengandung karbohidrat, akan tetapi
tidak perlu mengandung terlalu banyak protein dan lemak. Ayam jalu
memerlukan kelincahan pukulan sehingga kandungan karbohidrat yang
terpenting untuk tenaga, sedang kandungan lemak dan protein hanya akan
membuat ayam mengalami peningkatan berat badan dan pembentukan otot yang
tidak terlalu diperlukan. Makanan yang biasa diberikan adalah gabah
rendaman murni ataupun campuran gabah jagung dengan perbandingan
3:1.Pemberian makan utama sama dilakukan seperti di atas.
Dalam pemberian makanan utama,
takaranya tidak perlu terlalu banyak sampai-sampai tembolok ayam
sangat besar, akan tetapi diberikan sesuai dengan ukuran berat
badannya, yang bisa diberikan dengan perbandingan berat badan dengan
makanan adalah 15-20:1 sesuai dengan kebutuhannya. Dengan kata lain
bila berat badan ayam adalah 4kg, maka sekali makan bisa diberikan
sebanyak 200-250gram sesuai dengan tingkat nafsu makan ayam. Dan jangan
lupa untuk memberikan ayam minum setelah makanan utamanya dihabiskan.
Makanan/Vitamin Suplemen
Makanan/Vitamin Suplemen biasanya diberikan di malam hari tepat
sebelum ayam tidur di malam harinya, hal ini ditujukan agar seluruh
kandungan gizi yang diberikan dapat terserap dengan baik pada ayam.
Makanan dan vitamin suplemen yang diberikan rutin setiap harinya adalah
sebagai berikut:
- Vitamin lengkap A,B Compex,C,D,E,K yang diberikan masing-masing 1 butir. Vitamin yang diberikan tidak perlu vitamin yang mahal, kami biasa memberikan vitamin keluaran IPI.
- 1/2 jempol gula merah yang dilunakkan dengan air (Untuk tambahan karbohidrat)
- 1/4 atau 1/2 buah Tomat. (Untuk menyegarkan dan membantu pencernaan ayam)
- 1 Butir telur puyuh bulat yang telah direbus. (Untuk tambahan protein). Untuk tipe ayam jalu pemberian telur puyuh rebus bisa diperjarang menjadi 2-3 hari sekali.
Suplemen yang diberikan 4-5 hari sekali (sebaiknya di malam setelah ayam memperoleh latihan jajal):
- 1 butir pil minyak ikan. (Untuk mempercepat pertumbuhan dan memperkuat bulu)
- 1 butir pil kalq. (Untuk memperkuat tulangan)
- 1/4 jempol kunyit (Untuk membantu pencernaan dan menyehatkan perut ayam)
Bila
kita ingin memperoleh hasil yang lebih maksimal, seminggu sekali ayam
bisa diberikan suplemen Brands sari pati ayam sebanyak 1 buah sendok
teh. Akan tetapi pemberian ini tidak terlalu diperlukan hanya ditujukan
untuk memaksimalkan pemberian makanan.
Perlu
diingat bahwa, selama periode training sebelum turun ke gelanggang,
latihan senam dan jajal yang kita lakukan pada ayam akan sangat sangat
menguras tenaga ayam sehingga pola makan dan suplemen yang baik dan
teratur sangatlah diperlukan untuk menjaga keseimbangan kesehatannya.
Banyak cara ataupun metode lain ataupun suplemen lain yang diberikan
oleh penggemar kepada ayam, akan tetapi pola makan dan suplemen di atas
sudahlah sangat cukup bagi ayam yang kita latih untuk turun ke
gelanggang. Dan selain itu faktor biaya perawatan juga harus menjadi
perhatian kita.
Memang
benar, bila dilihat dari pola latihan senam, jajal, serta pola makan
dan suplemen akan sangat banyak menguras tenaga dan biayanya, akan
tetapi hal ini akan menjadi setimpal dengan hasil dan kesenangan yang
akan diperoleh bila nantinya ayam yang kita turunkan ke gelanggang
memperoleh kemenangan. Dan bila hal ini dapat kita peroleh, maka tenaga
dan biaya yang kita keluarkan akan terasa lebih ringan.
Akhir
kata, pola makan dan suplemen di atas adalah kebiasaan yang kami
lakukan sewaktu melakukan perawatan ayam untuk turun ke gelanggang,
akan tetapi seluruh pola di atas dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi dari masing-masing penggemar.
Setelah kita selesai
melakukan latihan senaman, latihan jajal serta menjaga pola makan dan
suplemen sehari-hari pada ayam yang kita latih, maka hal yang tetap
perlu kita lakukan adalan melihat sejauh mana perkembangan kemajuan
persiapan ayam untuk turun ke gelanggang. Seluruh latihan dan pola
makan yang kita berikan kita harapkan nantinya akan mampu memberikan
hasil yang maksimal sewaktu ayam bertarung di gelanggang yang akhirnya
akan membuahkan kemenangan.
Dan sebagai penutup,
hal terakhir yang perlu kita lakukan adalah memberikan usaha terakhir
sebelum ayam turun di gelanggang. Dan hal ini kita lakukan adalah
tepat di malam hari sebelum ayam turun ke gelanggang. Hal yang kita
lakukan dengan memberikan suplemen terakhir bagi ayam kesayangan kita.
Suplemen yang diberikan ditujukan agar ayam mampu mengeluarkan dan
menghasilkan tenaga yang maksimal sewaktu bertarung.
Banyak macam
suplemen terakhir yang diberikan sebelum bertarung, akan tetapi hal
yang biasa kami berikan adalah dengan memberikan suntikan suplemen Neurobion cair
sebanyak 2-3cc. Memang ini terkesan seperti memberikan dopping ke
ayam, akan tetapi dari pengalaman yang kami peroleh cukup baik
memberikan hasil bagi ayam yang diturunkan ke gelanggang.
Neurobion
cair dapat dibeli secara bebas di apotik, dan ini memang
diperuntukkan bagi manusia untuk meningkatkan stamina, dan bagi ayam
hal yang sama juga dapat kita peroleh.
Akan
tetapi, pemberian suntikan neurobion tidak bisa sembarangan
dilakukan, biasanya suntikan diberikan tepat di malam hari sebelum ayam
turun ke gelanggang di besoknya dan diberikan pada saat ayam
benar-benar dalam kondisi tenang, biasanya kami berikan tepat saat
ayam akan tidur di malam hari.
Banyak
pertanyaan mengapa hal ini harus dilakukan pada saat kondisi ayam
sedang tenang dan saat hampir tidur. jawabannya adalah karena cairan
neurobion ataupun sejenis dopping ayam lainnya akan secara langsung
berpengaruh terhadap metabolisme ayam khususnya aliran darah dan
jantung ayam. Sehingga bila diberikan saat ayam sedang aktif, maka
lebih cenderung menyebabkan ayam menjadi semakin aktif bahkan
bisa-bisa tidak tidur semalaman yang menyebabkan kecapaian di besok
harinya. Dan tak jarang menyebabkan efek negatif terhadap ayam seperti
pernafasan yang berat (mulut cengap-cengap) dan bisa-bisa muka ayam
menjadi merah padam bahkan biru. Sehingga atas alasan inilah mengapa
pemberian harus kita lakukan saat ayam tenang dan hampir tidur
sehingga tubuh ayam lebih gampang menyesuaikan cairan/dopping yang
baru disuntikkan padanya.
Perlu
diingat bahwa pemberian neurobion ataupun dopping lainnya haruslah
sesuai dengan dosisnya, jangan pernah memberikan suntikan neurobion
lebih dari 3cc karena hanyalah efek negatif yang jadinya akan timbul
pada ayam. Setelah diberi suntikan, maka sebisa mungkin ayam harus
benar-benar bisa kita istirahatkan dan tidur bila ayam menjadi semakin
aktif maka bisa dipastikan besok hari bukanlah waktu yang tepat untuk
menurunkannya ke gelanggang.
Di
pagi hari sebelum ayam kita bawa ke gelanggang, hal terakhir yang
biasa kami lakukan adalah memberikan ayam setengah (1/2) jempol gula
merah lunak dan parutan seperempat (1/4) timun dan diberikan minum
secukupnya. Ayam tidak perlu diberikan makan karena masihlah cukup
kandungan gizi dari hasil pemberian kita di hari-hari sebelumnya.
Jangan lupa, pemberian suplemen vitamin, minyak ikan, telur puyuh, dan
lain-lain harus di stop 1 hari sebelum ayam diturunkan ke gelanggang.
Akhir kata,
setelah seluruh upaya kita memberikan latihan dan menjaga pola makan
pada ayam, hal terakhir yang kita lakukan adalah berharap semoga ayam
yang akan kita turunkan ke gelanggang dapat menang.
Jangan lupa, apapun cerita dan hasilnya,
Ayam akan kalah dengan ayam. Kalau memang kita memutuskan untuk turun
ke gelanggang, maka menang atau kalah adalah hal yang biasa dan harus
kita terima. Tapi walaupun begitu paling tidak kita telah memberikan
usaha yang maksimal pada ayam kesayangan kita.
Ayam bangkok idel adalah Ayam bangkok yang memenuhi syarat sebagai petarung yang tangguh,yang mana ciri-cirinya lebih spesifik lagi dari tanda-tanda ayam bangkok/aduan secara umum.
Seekor ayam bangkok ideal akan memiliki daya tahan terhadap pukulan,memiliki pukulan yang keras,memiliki kelincahan dalam bertarung.
Untuk ayam bangkok ideal ini banyak kriteria yang harus dipenuhinya antara lain :
1. Tulang wajah tidak kasar lebih baik
2. Tulang sambungan kepala dan leher tidak menonjol
3. Ruas tulang leher rapat
4. Celah sambungan leher dan bahu rapat/sayap merapat ke badan
5. Tulang sayap bagian dalam makin tebal lebih baik
6. Tulang pinggul bulat atau tidak menonjol
7. Tulang dada labar dan tebal tapi tidak terlalu menonjol
8. Tulang supit/tulang dibawah pangkal ekor makin rapat makin baik
9. Jarak ujung tulang dada dengan tulang supit makin dekat semakin baik
10.Kepala seperti buah pinang
11.Patuk atau paruh berukuran sedang tetapi tebal
12.Badan panjang
13.Dada bidang/lebar
14.Sayap rapat dan panjang
15.Pangkal ekor berukuran sedang
16.Pangkal paha bulat dan pipih
17.Kaki bulat boleh juga persegi,sisik tersusun rapi dan kering
18.Jari kaki panjang dan halus
19.Memiliki bulu sayap dan bulu ekor yang lengkap
Jika seekor ayam bangkok/aduan memenuhi kriteria diatas maka ayam tersebut akan memiliki pukulan yang keras,tahan terhadap pukulan dan lincah dalam bertarung.
Jika anda hendak menurunkan ayam dalam arena aduan usahakan padanannya seimbang baik itu ukuran untuk badan,tinggi dan yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah umur ayam jangan sampai terpaut jauh dengan lawan.
Untuk ayam pemula jangan sampai umur ayam lawan lebih tua dari ayam anda dengan toleransi umur lebih kurang tiga bulan.
AYAM BANGKOK IDEAL
Ayam bangkok idel adalah Ayam bangkok yang memenuhi syarat sebagai petarung yang tangguh,yang mana ciri-cirinya lebih spesifik lagi dari tanda-tanda ayam bangkok/aduan secara umum.
Seekor ayam bangkok ideal akan memiliki daya tahan terhadap pukulan,memiliki pukulan yang keras,memiliki kelincahan dalam bertarung.
Untuk ayam bangkok ideal ini banyak kriteria yang harus dipenuhinya antara lain :
1. Tulang wajah tidak kasar lebih baik
2. Tulang sambungan kepala dan leher tidak menonjol
3. Ruas tulang leher rapat
4. Celah sambungan leher dan bahu rapat/sayap merapat ke badan
5. Tulang sayap bagian dalam makin tebal lebih baik
6. Tulang pinggul bulat atau tidak menonjol
7. Tulang dada labar dan tebal tapi tidak terlalu menonjol
8. Tulang supit/tulang dibawah pangkal ekor makin rapat makin baik
9. Jarak ujung tulang dada dengan tulang supit makin dekat semakin baik
10.Kepala seperti buah pinang
11.Patuk atau paruh berukuran sedang tetapi tebal
12.Badan panjang
13.Dada bidang/lebar
14.Sayap rapat dan panjang
15.Pangkal ekor berukuran sedang
16.Pangkal paha bulat dan pipih
17.Kaki bulat boleh juga persegi,sisik tersusun rapi dan kering
18.Jari kaki panjang dan halus
19.Memiliki bulu sayap dan bulu ekor yang lengkap
Jika seekor ayam bangkok/aduan memenuhi kriteria diatas maka ayam tersebut akan memiliki pukulan yang keras,tahan terhadap pukulan dan lincah dalam bertarung.
Jika anda hendak menurunkan ayam dalam arena aduan usahakan padanannya seimbang baik itu ukuran untuk badan,tinggi dan yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah umur ayam jangan sampai terpaut jauh dengan lawan.
Untuk ayam pemula jangan sampai umur ayam lawan lebih tua dari ayam anda dengan toleransi umur lebih kurang tiga bulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar